AuDihan Drawing Studio2D and 3D Drawing Collections.

Suatu benda dikatakan mengalami gerak jatuh bebas jika benda tersebut dilepaskan daru suatu ketinggian tertentu terhadap tanah tanpa percepatan awal.

Kecepatan benda pada saat jatuh bebas :

Vt = g . t

Vt    = kecepatan benda pada saat t detik ( m/s )
g      = gaya gravitasi bumi ( m/s2 )
t       = waktu tempuh ( s )


Sedangkan jarak yang ditempuh benda saat jatuh bebas adalah :

St = ½ . g . t2

St = jarak tempuh benda selama t detik ( m )
g   = percepatan gravitasi bumi ( m/s2)
t   = waktu tempuh ( s )

Kecepatan benda pada saat jatuh bebas dengan kecepatan awal tertentu :

Vt = Vo + g . t

Vt   = kecepatan benda pada saat t detik ( m/s )
Vo   = kecepatan awal benda ( m/s )
g     = gaya gravitasi bumi ( m/s2 )
t     = waktu tempuh ( s )

Sedangkan jarak yang ditempuh benda saat jatuh bebas adalah :

St = Vo . t + ½ . g . t2

St  = jarak tempuh benda selama t detik ( m )
Vo = Kecepatan awal benda ( m/s )
g    = percepatan gravitasi bumi ( m/s2)
t    = waktu tempuh ( s )


Gerak lurus berubah beraturan adalah jarak suatu benda dengan lintasan garis lurus dan kecepatannya selalu berubah secara beraturan.

Gerak Lurus Berubah Beraturan Dipercepat

Suatu benda dikatakan melakukan gerak lurus berubah beraturan dipercepat jika kecepatannya semakin lama semakin bertambah besar.

Besarnya kecepatan setelah bergerak beberapa detik :

Vt = Vo + a . t

Vt = kecepatan benda setelah bergerak selama beberapa detik ( m / s )
Vo = kecepatan awal benda ( m/s )
t = waktu tempuh ( s )
a = percepatan benda ( m/s2 )

Sedangkan jarak yang ditempuh oleh suatu benda selama beberapa detik adalah :

St = Vo . t + ½ . a . t2

St = jarak yang ditempuh benda selama t detik ( m/s )

Vo = kecepatan awal benda (  m/s )

t = waktu tempuh ( s )

a = percepatan benda ( m/s2 )

Gerak Lurus Berubah Beraturan Diperlambat

Suatu benda dikatakan melakukan gerak lurus berubah beraturan dipercepat jika kecepatannya
semakin lama semakin berkurang.

Besarnya kecepatan setelah bergerak beberapa detik :

Vt = Vo - a . t

Vt = kecepatan benda setelah bergerak selama beberapa detik ( m / s )
Vo = kecepatan awal benda ( m/s )
t = waktu tempuh ( s )
a = perlambatan benda ( m/s2 )

Sedangkan jarak yang ditempuh oleh suatu benda selama beberapa detik adalah :

St = Vo . t - ½ . a . t2

St = jarak yang ditempuh benda selama t detik ( m/s )
Vo = kecepatan awal benda (  m/s )
t =  waktu tempuh ( s )
a = perlambatan benda ( m/s2 )


Gerak vertikal keatas adalah gerakan suatu benda yang dilemparkan ke atas dari permukaan tanah dengan kecepatan awal Vo.

Kecepatan benda saat t detik dapat dugunakan persamaan sebagai berikut :

Vt = Vo – g . t

Vt = kecepatan benda pada saat t detik ( m/s )
Vo = kecepatan awal benda ( m/s )
g = percepatan gravitasi ( m/s2 )
t = waktu tempuh ( s )

Jarak yang ditempuh benda setelah t detik :

St = Vo . t - ½ g . t2

St = jarak benda setelah t  detik ( m )
Vo = kecepatan awal benda ( m/s )
g = percepatan gravitasi ( m/s2 )
t = waktu tempuh ( s )


Dalam hukum Newton I dinyatakan bahwa :
“ Setiap benda dalam keadaan diam akan tetap diam dan setiap benda yang bergerak akan terus bergerak lurus beraturan, kecuali jika terdapat gaya luar yang tidak seimbang memaksa benda tersebut untuk mengubah
keadaannya.”







Hukum Newton I dikenal sebagai Hukum Kelembaman.

Hukum Newton I dapat dirumuskan dengan :

∑F = 0

dimana ∑F adalah resultan gaya

Jadi jika resultan gaya – gaya pada sebuah benda sama dengan nol, maka berarti benda tersebut tidak memiliki percepatan.


Di dalam hukum Newton II dinyatakan bahwa :
“Percepatan yang ditimbulkan oleh gaya yang bekerja pada sebuah benda berbanding lurus dengan besarnya gaya penggerak benda tersebut serta mempunyai arah yang sama dan berbanding terbalik dengan massa kelembaman benda itu.”







Persamaan Hukum Newton II :

F = m . a

F = gaya yang bekerja pada benda ( N )
m = massa dari benda ( kg )
a = percepatan benda ( m/s2 )


Di dalam hukum Newton III dinyatakan bahwa :
“Jika sebuah benda mengerjakan gaya pada benda lain ( disebut aksi ), maka benda yang kedua akan mengerjakan gaya pada benda pertama sama besar dan mempunyai arah yang berlawanan dengan gaya pada benda pertama ( disebut reaksi ).”




Aksi = - Reaksi

Gaya aksi sama besarnya dengan gaya reaksi tetapi memiliki
arah yang berlawanan.

author
AuDihan Drawing Studio
Architecture, Interior Design, 3D Modeling, Mechanical Engineering.